Potensi Kalurahan

14 Desember 2023
Administrator
Dibaca 301 Kali
Potensi Kalurahan

Kalurahan Gilangharjo memiliki potensi yang beragam di sektor pertanian, ekonomi kreatif, dan pariwisata. Wilayah ini subur dengan sistem irigasi yang baik, sehingga cocok untuk budidaya padi, palawija, dan hortikultura. Selain itu, keberadaan UMKM seperti kerajinan kayu, batik, pande besi dan kuliner tradisional menjadi penggerak ekonomi lokal. Keindahan alam berupa sawah, sungai, dan kebun juga menawarkan peluang pengembangan agrowisata dan wisata alam berbasis desa. Tradisi budaya seperti wayang kulit, ketoprak dan karawitan menambah daya tarik sebagai destinasi wisata edukatif.

 

Masyarakat Gilangharjo dikenal aktif dalam kegiatan pemberdayaan, seperti kelompok tani, UMKM, dan kelompok pembudidaya ikan yang mendukung pengembangan manusia. Adanya infrastruktur yang memadai, seperti jalan penghubung, pasar tradisional, sekolahan semakin memperkuat potensi ini. Sehingga pada tahun 2023 Kalurahan Gilangharjo berpredikat menjadi Kalurahan Mandiri Budaya yang memiliki 4 pilar yakni Desa Budaya, Desa Wisata, Desa Prima dan Desa Preneur. Hal ini semakin memperkuat potensi Kalurahan Gilangharjo untuk menjadi kalurahan yang berdaya saing, sekaligus tetap menjaga kearifan lokal dan kelestarian lingkungan hidup.

 

Potensi Budaya

Beberapa situs dan petilasan seperti Petilasan Selo Gilang Lipura, Sendang Plempoh, Gunung Tambalan, Gunung Cilik, dan Pendopo Lawas. Selanjutnya masyarakat masih melestarikan adat tradisi seperti Jamasan, Saparan, Genduri, Merti Dusun, Nyadran, Wiwitan. Bahasa jawa yang digunakan juga masih kental dengan unggah-ungguh seperti krama madya dan krama alus.

 

Potensi Wisata

Gilangharjo sudah menjadi Kalurahan Wisata sehingga memiliki pengelolaan wisata yang cukup baik oleh Pokdarwis Gilangwicitra. Beberapa wisata yang ada seperti wisata ikan hias di Dewi Kajii, wisata Gerobak Sapi dan Kuliner di Jodogkarta, Eduwisata batik di Batik Lanting, Eduwisata pembuatan gamelan di Omah Laras, serta pembuatan jamur di Padukuhan Ngaran.

 

Potensi Kuliner

Keberadaan wisata tidak lepas dari keberanekaragaman kuliner yang dimiliki di wilayah Gilangharjo. Keberadaan pasar tradisional yakni pasar jodog serta taman kuliner gilangharjo membuat potensi kuliner semakin bergeliat seperti snack jajanan pasar : apem, carang gesing, galundeng, emping, peyek, roti kolombeng, getuk, srundeng, krecek, abon ayam, serabi, wajik, munten dll

 

Potensi Kerajinan

Tidak kalah menarik dari kuliner, Gilangharjo juga memiliki banyak potensi kerajinan seperti patung robot dari bahan motor bekas, pande besi alat pertanian, pande keris, pande gamelan, batik tulis dan Lukis, topeng kayu, lukisan, blangkon, rajut, anyaman bambu, dll

 

Potensi Kesenian

Sebagai kalurahan budaya, Gilangharjo memiliki banyak kelompok seni yakni kurang lebih 50 kelompok seni pada tahun 2024, kelompok seni tersebut masih eksis antara lain wayang, Wayang, Karawitan, Reog, Jatilan, Sendratari, Macapatan, Hadroh, Sholawatan, Campursari, Keroncong, Teater, Gejok Lesung, Kethoprak, dll

 

Potensi Pertanian Organik

Gilangharjo juga selalu berkomitmen dengan pangan sehat sehingga sejak lama sudah menggagas pertanian organic yang hasilnya berupa padi organic dan sayur organic.

 

Potensi Menjadi Kalurahan Pelestari Warisan Budaya Dunia

Kalurahan Gilangharjo memiliki potensi besar untuk menjadi Kalurahan Pelestari Warisan Budaya Dunia, karena warisan keterampilan tradisional yang masih dilestarikan oleh masyarakatnya. Di wilayah ini, seni pembuatan keris sebagai simbol budaya dan spiritual Jawa masih dilakukan oleh para empu lokal dengan teknik tradisional yang diwariskan turun-temurun. Seni pembuatan gamelan, dengan proses yang teliti dan penuh makna, juga menjadi salah satu keunggulan budaya Gilangharjo, menghasilkan alat musik yang tidak hanya indah secara estetika tetapi juga harmonis dalam suara.

 

Selain itu, seni wayang kulit, yang meliputi pembuatan wayang hingga pementasannya, terus berkembang di kalurahan ini sebagai upaya menjaga warisan budaya leluhur. Gilangharjo juga dikenal sebagai sentra pembuatan batik tulis, di mana motif-motif khas yang sarat filosofi diproduksi dengan teknik tradisional yang ramah lingkungan. Dengan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan pelaku seni, Gilangharjo memiliki potensi untuk diakui dunia sebagai pusat pelestarian seni dan budaya tradisional Jawa yang hidup, relevan, dan penuh makna.